Komisi VI Nilai Ceko Pasar Potensial Bagi Indonesia

17-04-2018 / KOMISI VI

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Dito Ganinduto menilai bahwa Republik Ceko akan menjadi salah satu mitra yang sangat potensial bagi Indonesia, dalam konteks semakin diperluasnya pasar-pasar non tradisional Indonesia, terutama di Kawasan Eropa Tengah dan Timur.

 

“Saya sangat optimis bahwa Republik Ceko akan menjadi salah satu mitra yang sangat potensial bagi Indonesia dalam konteks semakin diperluasnya pasar-pasar non tradisional Indonesia, terutama di Kawasan Eropa Tengah dan Timur,” kata Dito usai menggelar lawatannya bersama Komisi VI DPR RI ke Republik Ceko, baru-baru ini.

 

Di dalam kemitraan strategis tersebut, ada beberapa indikator yang menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dalam hubungan kedua negara tersebut. Pertama, dalam periode 2015-2017 dimana Indonesia surplus dalam perdagangan kedua negara, dengan persentase peningkatan yang signifikan.

 

Pada tahun 2015, ketika volume perdagangan tercatat sebesar USD 402,85 juta, Indonesia surplus pada angka USD 138,81 juta. Kenaikan yang signifikan tercatat pada tahun 2017 dimana Indonesia berhasil membukukan surplus perdagangan sampai dengan USD 284, 54 dari total volume perdagangan USD 509,68 juta. Dengan kata lain, dalam volume perdagangan yang meningkat sekitar 25 persen, surplus Indonesia berhasil meningkat lebih dari 100 persen.

 

Indikator lain yang memberikan optimisme bagi delegasi adalah peningkatan jumlah kunjungan dari Republik Ceko ke Indonesia. Dalam kurun waktu yang sama, peningkatan jumlah kunjungan tercatat hingga 36,67 persen. Hal ini tercermin dari data tahun 2017 yang menunjukkan bahwa terdapat 19.969 kunjungan dengan dibandingkan pada tahun 2015 yang berkisar di angka 14.608.

 

“Tentunya presetasi tersebut tidak lepas dari diplomasi yang luar biasa dari Duta Besar Aulia Rachman dan seluruh staf di KBRI Praha. Untuk itu, apresiasi kami sampaikan setinggi-tingginya kepada Bapak Dubes dan seluruh jajaran KBRI Praha atas kinerja yang sangat memuaskan,” papar politisi Partai Golkar ini, sambil berharap agar Indonesia melalui KBRI Praha dapat terus menggali potensi dari pasar yang sangat potensial ini untuk semakin meningkatkan perdagangan luar negeri Indonesia.

 

Dalam pertemuan dengan Komite Ekonomi Parlemen Republik Ceko (Chamber of Deputies) itu, Komisi VI juga membahas sejumlah isu lainnya seperti pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pengembangan energi nuklir bagi pertumbuhan ekonomi, dinamika sektor teknologi informasi dalam konteks ekonomi digital dan sebagainya. Pada kesempatan itu, kedua negara sepakat untuk lebih meningkatkan hubungan antar keduanya di berbagai bidang. (ayu/sf)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...